INDONESIAN BATIK
Indonesian Batik
Inscribed in 2009 (4.COM) on the Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity
Country(ies): Indonesia
Description
Indonesian Batik
© 2008 by Batik Museum Institute, Pekalongan
The techniques, symbolism and culture surrounding hand-dyed cotton and silk garments known as Indonesian Batik permeate the lives of Indonesians from beginning to end: infants are carried in batik slings decorated with symbols designed to bring the child luck, and the dead are shrouded in funerary batik. Clothes with everyday designs are worn regularly in business and academic settings, while special varieties are incorporated into celebrations of marriage and pregnancy and into puppet theatre and other art forms. The garments even play the central role in certain rituals, such as the ceremonial casting of royal batik into a volcano. Batik is dyed by proud craftspeople who draw designs on fabric using dots and lines of hot wax, which resists vegetable and other dyes and therefore allows the artisan to colour selectively by soaking the cloth in one colour, removing the wax with boiling water and repeating if multiple colours are desired. The wide diversity of patterns reflects a variety of influences, ranging from Arabic calligraphy, European bouquets and Chinese phoenixes to Japanese cherry blossoms and Indian or Persian peacocks. Often handed down within families for generations, the craft of batik is intertwined with the cultural identity of the Indonesian people and, through the symbolic meanings of its colours and designs, expresses their creativity and spirituality.
Documents
Decision 4.COM 13.44
The Committee (…) decides that [this element] satisfies the criteria for inscription on the Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity, as follows:
- R.1: Indonesian Batik has a rich symbolism related to social status, local community, nature, history and cultural heritage; provides Indonesian people with a sense of identity and continuity as an essential component of their life from birth to death; and continues to evolve without losing its traditional meaning;
- R.2: Inscription on the Representative List would contribute to ensuring the visibility of intangible cultural heritage at the local, national and international levels, raising awareness about its value and motivating practitioners, in particular younger generations, to continue its practice;
- R.3: Various actors such as governmental and non-governmental institutions and community-based associations have jointly carried out safeguarding measures including awareness-raising, capacity-building and educational activities, and intend to continue these efforts;
- R.4: The communities concerned were widely involved in the nomination process through field research in the communities; they also participated in the file preparation team and in a series of seminars to discuss the file contents, and provided their free, prior and informed consent;
- R.5: The element is inscribed on the inventory of cultural elements maintained by the Department of Culture and Tourism.
Sumber : http://www.unesco.org/culture/ich/RL/00170
http://youtu.be/wylWYSHkzoQ
KAPAN HARI BATIK DIRESMIKAN?
Hari Batik Nasional diperingati setiap tanggal 2 Oktober. Hari Batik ini ditetapkan pertama kali pada tahun 2009 oleh pemerintah bertepatan dengan ditetapkannya batik sebagai warisan budaya Indonesia. Memang pada tahun tersebut masih hangat-hangatnya terjadi klaim budaya oleh negara tetangga termasuk juga Batik.
Jika kita berbicara asal muasal batik, maka menurut wikipedia dan beberapa sumber, Batik (atau kata Batik) berasal dari bahasa Jawa “amba” yang berarti menulis dan “nitik”. Kata batik sendiri meruju pada teknik pembuatan corak – menggunakan canting atau cap – dan pencelupan kain dengan menggunakan bahan perintang warna corak “malam” (wax) yang diaplikasikan di atas kain, sehingga menahan masuknya bahan pewarna. Dalam bahasa Inggris teknik ini dikenal dengan istilah wax-resist dyeing. Jadi kain batik adalah kain yang memiliki ragam hias atau corak yang dibuat dengan canting dan cap dengan menggunakan malam sebagai bahan perintang warna. Teknik ini hanya bisa diterapkan di atas bahan yang terbuat dari serat alami seperti katun, sutra, wol dan tidak bisa diterapkan di atas kain dengan serat buatan (polyester). Kain yang pembuatan corak dan pewarnaannya tidak menggunakan teknik ini dikenal dengan kain bercorak batik biasanya dibuat dalam skala industri dengan teknik cetak (print) bukan kain batik.
Sejarah Batik Indonesia
Batik secara historis berasal dari zaman nenek moyang yang dikenal sejak abad XVII yang ditulis dan dilukis pada daun lontar. Saat itu motif atau pola batik masih didominasi dengan bentuk binatang dan tanaman. Namun dalam sejarah perkembangannya batik mengalami perkembangan, yaitu dari corak-corak lukisan binatang dan tanaman lambat laun beralih pada motif abstrak yang menyerupai awan, relief candi, wayang beber dan sebagainya. Selanjutnya melalui penggabungan corak lukisan dengan seni dekorasi pakaian, muncul seni batik tulis seperti yang kita kenal sekarang ini.
Jenis dan corak batik tradisional tergolong amat banyak, namun corak dan variasinya sesuai dengan filosofi dan budaya masing-masing daerah yang amat beragam. Khasanah budaya Bangsa Indonesia yang demikian kaya telah mendorong lahirnya berbagai corak dan jenis batik tradisioanal dengan ciri kekhususannya sendiri.
Sejarah pembatikan di Indonesia berkaitan dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan kerajaan sesudahnya. Dalam beberapa catatan, pengembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram, kemudian pada masa kerajaan Solo dan Yogyakarta.
Kesenian batik merupakan kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga raja-raja Indonesia zaman dulu. Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam kraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Oleh karena banyak dari pengikut raja yang tinggal diluar kraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar kraton dan dikerjakan ditempatnya masing-masing.
Dalam perkembangannya lambat laun kesenian batik ini ditiru oleh rakyat terdekat dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita dalam rumah tangganya untuk mengisi waktu senggang. Selanjutnya, batik yang tadinya hanya pakaian keluarga istana, kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari, baik wanita maupun pria.
Bahan kain putih yang dipergunakan waktu itu adalah hasil tenunan sendiri. Sedang bahan-bahan pewarna yang dipakai terdiri dari tumbuh-tumbuhan asli Indonesia yang dibuat sendiri antara lain dari : pohon mengkudu, tinggi, soga, nila, dan bahan sodanya dibuat dari soda abu, serta garamnya dibuat dari tanah lumpur.
Jadi kerajinan batik ini di Indonesia telah dikenal sejak zaman kerajaan Majapahit dan terus berkembang hingga kerajaan berikutnya. Adapun mulai meluasnya kesenian batik ini menjadi milik rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad ke-XVIII atau awal abad ke-XIX. Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad ke-XX dan batik cap dikenal baru setelah usai perang dunia kesatu atau sekitar tahun 1920. Kini batik sudah menjadi bagian pakaian tradisional Indonesia.
Memang hampir setiap daerah di Indonesia mempunyai khas dan motif Batik masing masing yang masing-masing daerah tersebut juga mempunyai sejarah cerita batik masing masing yang berbeda. Namun itulah yang menjadikan Batik Indonesia itu indah dan bervariasi.
Selamat hari Batik 2 Oktober. Pakai Batik yuk??
Sumber : (http://kangbison.wordpress.com/2011/10/03/sejarah-batik-di-hari-batik-nasional-indonesia/)
Sumber : (http://kampus.okezone.com/read/2014/10/02/373/1047191/selamat-hari-batik-nasional)
Setiap 2 Oktober, Indonesia memeringati Hari Batik Nasional. Lalu, bagaimana sih sejarahnya?
Seperti kita ketahui, batik telah diakui sebagai warisan budaya dunia oleh PBB yang membidangi pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan yaitu UNESCO. Pada 2 Oktober 2009, UNESCO memasukkan batik dalam daftar representatif budaya tak benda warisan manusia.
Penetapan 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional sendiri tercantum pada Keputusan Presiden Nomor 33 Tahun 2009. Dikutip dari laman Sekretariat Kabinet (Setkab), Kamis (2/10/2014), penetapan Hari Batik Nasional ini merupakan usaha pemerintah untuk meningkatkan martabat bangsa Indonesia dan citra positif di forum internasional. Sebab, pengakuan terhadap batik merupakan pengakuan dunia terhadap mata budaya Indonesia. Tujuan lainnya tentu saja untuk menumbuhkan kebanggaan dan kecintaan masyarakat terhadap kebudayaan Indonesia.
Hari Batik Nasional, kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, adalah wujud rasa syukur dan pendorong untuk terus mengembangkan batik nasional.
Nah, sejak ditetapkannya Hari Batik Nasional, maka setiap 2 Oktober masyarakat Indonesia diimbau mengenakan batik. Bahkan, melalui surat edaran bernomor SE-11/Seskab/X/2013, tertanggal 1 Oktober 2014, Sekretaris Kabinet (Seskab) Dipo Alam meminta para menteri dan seluruh pimpinan Lembaga Pemerintah Non-Kementerian (LPNK) untuk memerintahkan kepada seluruh pegawai di bawah jajajrannya agar memakai baju batik hari ini.
Imbauan ini juga disampaikan kepada seluruh gubernur/bupati dan wali kota di Indonesia agar pegawai mereka mengenakan batik.
Meski imbauan resmi ini hanya berlaku untuk institusi pemerintahan, masyarakat Indonesia pada umumnya antusias memeringati Hari Batik Nasional dengan memakai batik. Bagaimana denganmu, sudahkah memakai batik hari ini?
Batik telah terkenal di dunia, dengan mendunia nya batik indonesia terkenal dengan keanka ragaman budaya bangsa, mari lah kita bangsa Indonesia, melestarikan dan tetap menjaga budaya Indonesia, Semasa SMA saya pernah belajar membatik, terasa sangat sulit dan tidak terbiasa karena di aku tinggal di Kota Lahat yang jauh dari pelestarian batik, batik biasanya banyak di produksi di pulau Jawa. Baru aku sadar hari ini 2 Oktober 2014 Ternyata Batik telah mendunia dan telah diresmikan sebagai hari batik di Indonesia.
GOOGLE merayakan batik di dasbor nya
Aku bangga dengan Negeri ku Bangsa ku, Bangsa Inonesia, Marilah kita menjaga budaya Batik, jangan sampai di klaim oleh negara lain.
Posting Komentar untuk "INDONESIAN BATIK"