Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

SUBNETTING

Cara Subnetting :
1. Dengan rumus :
    256/n = i
    Dimana :

  • 256 adalah konstanta tetap

  • n adalah banyaknya network dalam subnet (Harus dalam kelipatan biner : 1, 2, 4, 8,16, 32, 64, 128, 256, dst)

  • i adalah incremental dalam suatu subnet (Harus dalam kelipatan biner : 1, 2, 4, 8, 16, 32, 64, 128, 256, dst


2. Tentukan range network setelah mendapatkan i (apabila i sudah diketahui artinya kita sudah
    dapat menetukan range dari sebuah network)

3. Tentukan subnet mask baru dengan cara melihat nilai i berada di posisi mana pada subnet
    mask yang baru, bit-bit sebelum i diberi angka 1 sedangkan bit-bit setelah i diberi angka 0.
    Contoh :
    1. Sebuah perusahaan memiliki IP Address 192.168.1.0/24, anda diminta untuk membaginya
        menjadi 6 networks. Tentukan :
        a. Range network.
        b. Host pertama dan host terakhir.
        c. Network dan broadcast address.
        d. Subnet mask baru
        e. Banyaknya host per subnet.

1) Jawab (step by step) :
2) Selalu ingat untuk menggunakan rumus 256/n = i.
    Maka dari soal dapat kita lihat bahwa network yang dibutuhkan adalah 6 networks,
    jadi kita mendapatkan n = 6. Perlu diingat, 6 bukan merupakan kelipatan bilangan
    biner. Maka langkah yang perlu kita lakukan adalah melakukan pembulatan ke nilai
    biner terdekat (yang lebih besar).
    Jika kita lihat kelipatan bilangan biner -> 1, 2, 4, 8, 16, 32, 64, 128 (Angka-angka
    tersebut didapatkan dari (20 , 21, 22 , 23 , 24 , 25 , 26 , 27 ). Maka pembulatan yang
    paling tepat dari kebutuhan network kita, dalam kasus ini 6 (n=6) adalah 8. Maka
    sekarang kita telah mendapatkan nilai n yang dapat dimasukan kedalam rumus
    (Karena sudah dalam format yang sesuai).
    Sekarang apabila kita masukan nilai n=8 kerumus 256/n = i. Maka :
    256/n = i.
    256/8 = 32.
    Sekarang kita sudah mendapatkan nilai i yaitu 32. (Cara pertama selesai)
b) Menentukan range network
    Yang perlu kita tentukan sekarang adalah range yang dapat kita tentukan dengan
    nilai i. i yang kita miliki adalah 32. Maka artinya setiap subnet memiliki incremental
   (penambahan) yaitu 32. Maka akan didapat :
   „X Subnet/Network 1 : 192.168.1.0 ¡V 192.168.1.31
   „X Subnet/Network 2 : 192.168.1.32 ¡V 192.168.1.63
   „X Subnet/Network 3 : 192.168.1.64 ¡V 192.168.1.95
   „X Subnet/Network 4 : 192.168.1.96 ¡V 192.168.1.127
   „X Subnet/Network 5 : 192.168.1.128 ¡V 192.168.1.159
   „X Subnet/Network 6 : 192.168.1.160 ¡V 192.168.1.191
   „X Subnet/Network 7 : 192.168.1.192 ¡V 192.168.1.223
   „X Subnet/Network 8 : 192.168.1.224 ¡V 192.168.1.255
   *Dapat kita lihat range atau rentang dari Network Address (network yang
   ada dikiri) dan Broadcast Address (network yang ada dikanan) itulah yang
   disebut i atau incremental dimana dalam hal ini adalah 32 (Jarak dari 
   192.168.1.0 ke 192.168.1.31 adalah 32)*
c) Menentukan subnet mask baru
    Kita dapat mendapatkan nilai subnet mask baru dengan cara melihat nilai i. Dalam
    kasus ini nilai i kita adalah 32. Maka yang harus kita lakukan adalah mencari
    perwakilan i di dalam bentuk biner.
    Subnet mask lama :
    11111111. 11111111. 11111111.00000000 -> /24 -> 255.255.255.0
    (/24 artinya ada sebanyak 24 angka 1 dalam biner)
    Subnet mask baru :
    11111111. 11111111. 11111111.11100000 -> /27 -> 255.255.255.224
    (/27 artinya ada sebanyak 27 angka 1 dalam biner)
    Subnet mask baru didapat dengan cara mencari nilai i dalam biner, jika kita lihat
    diatas, bit terakhir yang ber-angka 1 adalah 32 (25). Bit-bit sebelum bit 1 terakhir
    diberi nilai 1, dan bit-bit sesudah angka 1 diberi bit 0.
b) Jawaban :
    a)
     „X Subnet/Network 1 : 192.168.1.0 ¡V 192.168.1.31
     „X Subnet/Network 2 : 192.168.1.32 ¡V 192.168.1.63
     „X Subnet/Network 3 : 192.168.1.64 ¡V 192.168.1.95
     „X Subnet/Network 4 : 192.168.1.96 ¡V 192.168.1.127
     „X Subnet/Network 5 : 192.168.1.128 ¡V 192.168.1.159
     „X Subnet/Network 6 : 192.168.1.160 ¡V 192.168.1.191
    „X Subnet/Network 7 : 192.168.1.192 ¡V 192.168.1.223
    „X Subnet/Network 8 : 192.168.1.224 ¡V 192.168.1.255
b) Host pertama :
     „X 192.168.1.1
     „X 192.168.1.33
     „X 192.168.1.65
    „X 192.168.1.97
    „X 192.168.1.129
    „X 192.168.1.161
    „X 192.168.1.193
    „X 192.168.1.225
Host Terakhir :
   „X 192.168.1.30
  „ X 192.168.1.62
   „X 192.168.1.94 
   „X 192.168.1.126
   „X 192.168.1.158
   „X 192.168.1.190
   „X 192.168.1.222
   „X 192.168.1.254
c) Network address = yang kiri
    Broadcast address = yang kanan
    „X Subnet/Network 1 : 192.168.1.0 ¡V 192.168.1.31
    „X Subnet/Network 2 : 192.168.1.32 ¡V 192.168.1.63
    „X Subnet/Network 3 : 192.168.1.64 ¡V 192.168.1.95
    „X Subnet/Network 4 : 192.168.1.96 ¡V 192.168.1.127
    „X Subnet/Network 5 : 192.168.1.128 ¡V 192.168.1.159
    „X Subnet/Network 6 : 192.168.1.160 ¡V 192.168.1.191
    „X Subnet/Network 7 : 192.168.1.192 ¡V 192.168.1.223
    „X Subnet/Network 8 : 192.168.1.224 ¡V 192.168.1.255
d) Dalam bentuk biner : 1111111. 1111111. 1111111.11100000
    Dalam bentuk representasi bit (slash) : /27
    Dalam bentuk desimal : 255.255.255.224
e) Untuk mencari host dapat menggunakan dua cara :
    „X Incremental - 2 = i -2 = 32-2 = 30
    „X 2z-2 -> Dimana z adalah jumlah banyaknya 0 pada subnet mask.
    z= 5 (Dapat dilihat dari subnet mask, kita memiliki 5 angka 0)
    Jadi jumlah host = 25-2 = 32-2 = 30.

4 komentar untuk "SUBNETTING"

  1. Jangan terpaku dengan dunia penerbangan saja... Buatlah artikel lain nya jg... ok... :)

    BalasHapus
  2. keren....

    BalasHapus